Kamilah Para Penantang Matahari
Memacu sepeda motor ketika fajar baru saja berlalu
Puluhan kilo pun terlampaui
Jalan beraspal yang mulus
Jalan beraspal yang berlubang
Hingga jalan batu bercampur tanah
Tak pernah menyusutkan tekad kami
Menyambangi sebuah bukit
Yang diatasnya segelintir anak negri
Merenda harapan-harapan mereka
Menggantungkan mimpi-mimpi mereka
Semangat mereka
Harapan-harapan mereka
Cita-cita mereka
Mencambuk kami Para Penantang Matahari
Untuk tak pernah lelah melangkah
Menjadi dirijen dalam orchestra mimpi-mimpi mereka
Menjadi penjaga harapan-harapan mereka
Kami dating sebagai penantang matahari
Dan kami pun akan pulang sebagai penantang matahari pula
Filed under: Puisi | Leave a comment »